salam hangat

kami pengelola blog ini mengucapkan selamat membaca.masukan yang berharga dari kawan-kawan blog akan semakin memperkaya kami.

terima kasih

Sabtu, 19 Juni 2010

Kontroversi Vuvuzela

Bagi kalangan penikmat bola yang begadang menikmati pertandingan Piala Dunia 2010 di Afrika pasti tidak asing dengan suara bising menyerupai “suara lebah” di selama menikmati pertandingan di Televisi. Suara itu muncul dari tiupan terompet Vuvuzela dari para suporter di stadion.

Vuvuzela atau juga disebut dengan Lavavata adalah sebuah terompet khas Afrika Selatan dengan panjang sekitar 60-65 cm dengan suara monoton yang khas. Vuvuzela biasa digunakan oleh suporter bola di afrika selatan untuk memeriahkan dukungan untuk teamnya di lapangan. Cara yang sama juga digunakan di tempat lain ( di Spanyol disebut sebagai corneta), juga di belahan Amerika latin seperti Brazil dan negara lainnya.

Selama proses penyelenggaraan piala dunia 2010 di Afrika Selatan, suara bising dari Vuvuzela dianggap mengganggu jalannya proses pertandingan. Tidak kurang, kiper Argentina Sergio Romero memprotes suara bising terompet tersebut. Sang kiper menilai vuvuzela-lah yang menyebabkan Martin Demichelis melakukan kesalahan sehingga tim "Tango" kebobolan saat melawan Korea Selatan pada babak penyisihan grup Piala Dunia. Menurutnya, lengkingan suara Vuvuzela mengganggu komunikasi dan koordinasi antar pemain di lapangan.

"Ketika Anda berbicara, yang lainnya tak bisa mendengar. Aku telah berteriak kepada dua pemain bertahan kami, namun mereka tak mendengarnya."

"Juga pada saat pemain bertahan untuk mendapatkan bola, aku hanya melihat mereka. Kemudian aku meminta maaf dan mengatakan bahwa aku tak mendengar mereka."

Suara vuvuzela yang berdengung seperti lebah memang terus menuai kritik, baik dari pemain maupun pelatih. Baru-baru ini pemain Portugal, Cristiano Ronaldo, mengatakan suara vuvuzela membuat konsentrasi pemain di lapangan menjadi pecah.

Meski terus dihajar kritik, Presiden FIFA Sepp Blatter menolak pelarangan menggunakan vuvuzela oleh penonton. "Untuk menjawab semua keluhan Anda tentang vuvuzela, sudah saya katakan bahwa Afrika punya ritme dan suaranya sendiri. Tak mungkin melarang musik tradisional di negaranya sendiri. Apakah Anda akan melarang musik tradisional di negara Anda?" kata Blatter saat itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar

komunitas bloger indonesia

Blog ini ada di Komunitas Blogger Indonesia -AntarBlog-
ss_blog_claim=938fb26589dfdb0bdf4a68ae5e32d4e0
ss_blog_claim=938fb26589dfdb0bdf4a68ae5e32d4e0
ss_blog_claim=938fb26589dfdb0bdf4a68ae5e32d4e0
ss_blog_claim=938fb26589dfdb0bdf4a68ae5e32d4e0