salam hangat

kami pengelola blog ini mengucapkan selamat membaca.masukan yang berharga dari kawan-kawan blog akan semakin memperkaya kami.

terima kasih

Rabu, 21 Oktober 2009

SUSUNAN KABINET INDONESIA BERSATU 2009-2014

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono malam ini mengumumkan secara resmi susunan kabinet 2009-2014. Berikut nama para menteri.

1. Menko Polhukam: Djoko Suyanto
2. Menko Perekonomian: Hatta Rajasa
3. Menko Kesra: Agung Laksono
4. Menteri Sekretaris Negara: Sudi Silalahi
5. Menteri Dalam Negeri: Gamawan Fauzi
6. Menteri Luar Negeri:Marty Natalegawa
7. Menteri Pertahanan: Purnomo Yusgiantoro
8. Menteri Hukum dan HAM: Patrialis Akbar
9. Menteri Keuangan: Sri Mulyani
10. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Darwin Saleh
11. Menteri Perindustrian: M.S Hidayat
12. Menteri Perdagangan: Mari Elka Pangestu
13. Menteri Pertanian: Suswono

14. Menteri Kehutanan: Zulkifli Hasan

15. Menteri Perhubungan: Fredy Numberi
16. Menteri Kelautan dan Perikanan: Fadel Muhammad
17. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi: Muhaimin Iskandar
18. Menteri Pekerjaan Umum: Djoko Kirmanto
19. Menteri Kesehatan: Endang Rahayu Setyaningsih
20. Menteri Pendidikan Nasional: M Nuh
21. Menteri Sosial: Salim Segaf al Jufrie

22. Menteri Agama: Suryadharma Ali
23. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata: Jero Wacik
24. Menteri Komunikasi dan Informatika: Tifatul Sembiring
25. Menteri Negara Riset dan Teknologi: Suharna Surapranata
26. Menteri Negara Koperasi dan UKM: Syarief Hasan
27. Menteri Negara Lingkungan Hidup: Gusti Muhammad Hatta,
28. Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Linda Agum Gumelar,
29. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara: EE Mangindaan,
30. Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal: Helmy Faishal Zaini
31. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas: Prof. Armida Alisjahbana
32. Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara: Mustafa Abubakar
33. Menteri Negara Perumahan Rakyat: Suharso Manoarfa
34. Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga: Andi Mallarangeng

Malam Ini, SBY Umumkan Kabinet di Istana

sumber : www.vivanews.com

Rabu, 21 Oktober 2009, 18:40 WIB Ismoko Widjaya, Muhammad Hasits

VIVAnews -

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengumumkan Kabinet Indonesia Bersatu jilid II malam ini. Pengumuman akan dilakukan di Istana Merdeka. “Jam 10 malam ini akan diumumkan. Pengumuman kabinet akan dilakukan jam 10 malam hari ini juga,” kata juru bicara kepresidenan Andi Mallarangeng di kediaman pribadi Presiden SBY, Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Rabu, 21 Oktober 2009. Seperti diketahui, Presiden SBY sudah ‘mengaudisi’ semua calon menteri Kabinet Indonesia Bersatu jilid II.

Jumlahnya bukan 34, tapi ada 36 orang yang sudah diwawancarai. Saat hari pertama audisi pada Sabtu, 17 Oktober 2009, sudah ada 16 calon menteri dipanggil ke Cikeas. Hari kedua, Minggu, 18 Oktober, ada 14 calon menteri menghadap SBY-Boediono. Sebagian dari mereka bahkan sudah mengikuti tes kesehatan. Berikut daftar semua calon menteri yang sudah dipanggil:

1. Djoko Suyanto (Menko Polhukam)

2. Hatta Rajasa (Menko Perekonomian)

3. Agung Laksono (Menko Kesra)

4. Sudi Silalahi (Mensesneg)

5. Suryadharma Ali (Menteri Agama)

6. Sri Mulyani (Menteri Keuangan)

7. Gamawan Fauzi (Mendagri)

8. Mari Pangestu (Manteri Perdagangan)

9. Jero Wacik (Menbudpar)

10. M. Nuh (Mendiknas)

11. Syarif Hasan (Menteri Koperasi dan UKM)

12. Tifatul Sembiring (Menkominfo)

13. Sutanto (Kepala BIN)

14. Salim Segaf al Jufrie (Mensos)

15. Muhaimin Iskandar (Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi)

16. Andi Mallarangeng (Menpora)

17. Darwin Saleh, calon Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dari Partai Demokrat.

18. Djoko Kirmanto, calon Menteri Pekerjaan Umum dari kalangan profesional.

19. MS Hidayat, calon Menteri Perindustrian dari kalangan profesional yang diusulkan Partai Golkar.

20. Gusti Muhammad Hatta, calon Menteri Lingkungan Hidup dari kalangan akademis profesional.

21. Suharna Surapranata, calon Menteri Riset dan Teknologi dari Partai Keadilan Sejahtera.

22. Linda Agum Gumelar, calon Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

23. Patrialis Akbar, calon Menteri Hukum dan HAM dari Partai Amanat Nasional.

24. Nila Djuwita Moeloek, calon Menteri Kesehatan dari kalangan profesional.

25. Gita Wirjawan, calon Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dari kalangan profesional.

26. Zulkifli Hasan, calon Menteri Kehutanan dari Partai Amanat Nasional (PAN).

27. Helmy Faishal Zaini, calon Menteri Percepatan Daerah Tertinggal dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

28. Mustafa Abubakar, calon Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara dari kalangan profesional.

29. Suharso Monoarfa, calon Menteri Perumahan Rakyat dari Partai Persatuan Pembangunan.

30. EE Mangindaan, calon Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dari Partai Demokrat.

31. Freddy Numberi, calon Menteri Perhubungan.

32. Fadel Muhamamd, calon Menteri Kelautan dan Perikanan.

33. Suswono, calon Menteri Pertanian.

34. Purnomo Yusgiantoro, calon Menteri Pertahanan.

35. Marty Natalegawa, calon Menteri Luar Negeri

36. Armida Alisjahbana, calon Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional.

Ulama Berharap Pusat Tidak Tolak Qanun Syariat

Banda Aceh (ANTARA News) - Ulama Aceh berharap pemerintah pusat di bawah Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar tidak menolak Qanun (Perda) Syariat Islam yang telah disepakati masyarakat di provinsi itu.

"Kami berharap para menteri dalam kabinet `Indonesia Bersatu` jilid dua itu agar tidak ada lagi yang menolak Qanun Syariat Islam," kata Sekjen Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA), Tgk Faisal Aly di Banda Aceh, Rabu.

Hal itu disampaikan terkait adanya Qanun Syariat yang telah disahkan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), namun tidak mendapat respon dari pemerintah pusat, beberapa waktu lalu.

"Satu harapan kami kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Boediono, agar tidak ada lagi menteri atau pejabat pusat yang menolak Qanun-Qanun syariat yang disahkan oleh masyarakat Aceh," katanya menegaskan.

Aceh, tambahnya merupakan provinsi yang telah memberikan dukungan signifikan bagi kemenangan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono saat pemilu presiden pada 8 Juli 2009, sehingga keduanya terpilih menjadi Presiden/Wapres RI untuk periode 2009-2014.

"Pemberian legalitas formal pelaksanaan Syariat Islam di Aceh benar-benar dilandasi sebagai daerah yang manyoritas muslim dan merupakan tuntutan sebagian besar masyarakat, bukan atas dasar politis," katanya menambahkan.

Selain itu, Faisal Aly menyatakan para ulama dayah (ponpes) di Aceh juga berharap pemerintahan baru agar segera mewujudkan implementasi Undang Undang Nomor 11/2006 tentang Pemerintahan Aceh (UUPA).

Di pihak lain, Sekjen HUDA menyatakan masyarakat Aceh khususnya umat muslim Indonesia tentunya bersyukur atas suksesnya pelantikan Presiden/Wapres pada 20 Oktober 2009.

"Rasa syukur itu sangatlah beralasan bagi umat Islam karena dalam menjaga keseimbangan dan ketentraman, Islam mewajibkan terwujudnya sebuah pemerintahan dalam sebuah negara," katanya.

Pemimpin itu merupakan pengemban amanah rakyat dan juga amanah Tuhan yang akan diminta pertanggung jawaban di sisi Allah SWT, ujarnya.

"Kami ingin Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono agar menjalankan pemerintahan yang bersih dan jujur sebagaimana dijanjikan dalam kampanye agar bangsa kita Indonesia bisa lebih sejahtera dan dihargai sebagai bangsa yang bermartabat," kata Faisal Aly. (*)

COPYRIGHT © 2009

Taufiq: Sikap PDIP Tergantung Megawati

sumber :www.antaranews.com
Taufiq: Sikap PDIP Tergantung Megawati
Ketua MPR-RI Taufik Kiemas (ANTARA/Widodo Jusuf)
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDI Perjuangan Taufiq Kiemas mengatakan, PDIP berbeda dari parpol lainnya dalam menentukan sikap berkoalisi atau oposisi dengan menggantungkan diri pada sikap Ketua Umum Megawati Soekarnopuri.

"Kalau kata Ketua Umum belum, ya belum, meskipun Taufiq Kiemas dan Puan Maharani mengatakan sudah," kata Taufiq kepada pers usai bertemu Duta Besar Zimbabwe di DPR RI Senayan Jakarta, Rabu.

Taufik juga membantah asumsi awam bahwa sikap PDIP maju mundur dalam berkoalisi dengan pemerintah, sebaliknya dia mengucapkan terima kasih kepada Megawati karena sudah memberikan kesempatan kepadanya untuk berkomunikasi dengan koalisi pemerintah.

"Di MPR saya bisa berkomunikasi dengan semua pimpinan parpol lain secara harmonis," kata Ketua MPR periode 2009-2014 ini sambil memandang wakil-wakilnya.

Seperti telah disampaikan Sekjen PDI Perjuangan Pramono Anung dan Ketua PDI Perjuangan Puan Maharani, Taufik menegaskan posisi PDIP adalah penyeimbang dan mitra strategis pemerintah di parlemen.

"Kemarin Puan berpesan kepada saya, jika ditanya wartawan bagaimana sikap PDI Pejuangan, agar dijawab sikapnya sebagai penyeimbang dan menjadi mitra strategis pemerintah," katanya. (*)

COPYRIGHT © 2009

Taufiq Kiemas: Soal Koalisi, PDIP Agak Aneh

Sumber : Detik.com

Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDI Perjuangan Taufiq Kiemas (TK) merasa partainya aneh. TK menyebut partainya lurus pada seorang Mega.

"Sekarang PDIP agak aneh mungkin sama dengan Demokrat. Kalau Ketua Umum belum bilang ya, tidak (akan jadi koalisi)," Kata TK di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (21/10/2009).

Menurut Ketua MPR ini, kebijakan internal PDIP adalah ikut kepada Ketua Umum. TK sendiri merasa tidak memiliki kompetensi untuk menentukan keputusan akhir partainya.

"Kita lurus sekali dan itu tidak bisa dilanggar oleh seorang Taufiq Kiemas sekali pun, Puan Maharani sekali pun," beber TK.

Taufiq sendiri merasa terus ingat SBY. "Kemarin saya sampai salah-salah pidato karena ingat SBY terus," ungkapnya.

Taufiq berharap PDIP tetap menjadi mitra kerja PD, sekali pun tidak berada dalam kabinet SBY. "Walaupun PDIP tidak ada di dalam, kami tetap menjadi mitra strategis yang kritis," pungkasnya.

Profil Singkat Calon Menteri Kabinet

sumber : www.antaranews.com
Senin, 19 Oktober 2009 10:19 WIB | Peristiwa | Politik/Hankam |
Profil Singkat Calon Menteri Kabinet
(ANTARA)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden dan Wapres terpilih Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono melakukan seleksi terhadap calon-calon menteri yang akan membantu mereka menjalankan pemerintahan pada kabinet 2009-2014 mendatang.

Sebanyak 30 calon menteri telah dipanggil SBY-Boediono kediaman pribadi SBY di Puri Cikeas Indah, Bogor, untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan pada Sabtu (17/10), Minggu (19/10) dan Senin.

Pada Sabtu (17/10), 16 calon menteri telah menjalani uji kelayakan dan kepatutan dan pada Minggu, sebanyak 14 calon menteri juga telah dipanggil ke kediaman Presiden Yudhoyono untuk tujuan yang sama.

Pada Senin, Presiden dan Wapres terpilih SBY-Boediono juga memanggil sejumlah calon menteri untuk menduduki jabatan di kabinet yang masih tersisa.

Berikut ini profil singkat calon menteri atau pejabat setingkat menteri yang telah dipanggil Presiden terpilih Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wapres terpilih Boediono:

1. Marsekal TNI (Pur) Djoko Suyanto
Pria kelahiran Madiun, Jawa Timur, 2 Desember 1950 itu menjabat Panglima TNI dari 13 Februari 2006 sampai 28 Desember 2007. Pada Pilpres 2009, ia dipercaya sebagai Wakil Ketua Tim Kampanye SBY-Boediono. Sebelum menjabat Panglima TNI, Djoko Suyanto adalah Kepala Staf TNI Angkatan Udara (TNI-AU). Ia merupakan Panglima TNI pertama yang berasal dari kesatuan TNI-AU sepanjang sejarah Indonesia. Dalam kabinet mendatang pimpinan SBY-Boediono, Djoko Suyanto diperkirakan menempati posisi Menko Polhukam.

2. Ir M Hatta Rajasa
Saat ini, pria kelahiran Palembang, Sumatra Selatan, 18 Desember 1953 itu menjabat Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB). Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Menteri Perhubungan (2004-Mei 2007) dalam kabinet yang sama dan Menteri Riset dan Teknologi dalam Kabinet Gotong Royong (2001-2004).

Pada Pilpres 2009, Hatta juga dipercaya oleh SBY menjadi Ketua Tim Kampanye SBY-Boediono yang akhirnya berhasil memenangkan pasangan itu menjadi Presiden/Wapres 2009-2014. Hatta Radjasa yang juga politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu kemungkinan akan menempati posisi Menko Perekonomian pada kabinet mendatang.

3. Agung Laksono
Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar yang lahir di Semarang, Jawa Tengah, 23 Maret 1949 itu adalah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat periode 2004-2009.

Sebelumnya, pada masa pemerintahan Presiden Soeharto di Kabinet Pembangunan VII (1998-1999), Agung yang masih menjabat Ketua Umum PPK Kosgoro 1957 itu sempat dipercaya menjadi Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga. Agung Laksono diperkirakan menjadi Menko Kesra pada kabinet mendatang.

4. Dr Andi Alfian Mallarangeng
Sebelum menjadi Juru Bicara Kepresidenan, Andi yang lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 14 Maret 1963 itu dikenal sebagai pengamat politik.

Peraih gelar Doctor of Philosophy di bidang ilmu politik dari Northern Illinois University (NIU), Amerika Serikat itu juga menjabat pemimpin redaksi situs internet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Andi yang juga anggota Tim Kampanye SBY-Boediono itu diperkirakan akan menempati posisi sebagai Menteri Negara Pemuda Dan Olah Raga pada kabinet mendatang.

5. Letjen TNI (Purn) Sudi Silalahi
Salah satu orang kepercayaan Presiden SBY itu yang lahir di Pematangsiantar, Sumatra Utara, 13 Juli 1949 itu adalah Sekretaris Kabinet dalam Kabinet Indonesia Bersatu jilid satu (2004-2009).

Anggota Tim Kampanye SBY-Boediono itu adalah Sekretaris Menko Polkam, saat Yudhoyono sedang menjabat sebagai Menko Polkam di bawah pemerintahan Megawati Soekarnoputri. Sudi Silalahi diprediksi menggantikan Hatta Radjasa sebagai Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) pada kabinet mendatang.

6. Sri Mulyani Indrawati
Sebelum menjabat Menteri Keuangan menggantikan Jusuf Anwar pada Desember 2005, wanita kelahiran Bandar Lampung, Provinsi Lampung, 26 Agustus 1962 itu dipercaya menjadi Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dari Kabinet Indonesia Bersatu.

Sejak tahun 2008, Sri Mulyani yang sebelumnya merupakan pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) itu merangkap jabatan sebagai Jabatan Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, setelah Menko Perekonomian Boediono dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia.

Sri Mulyani pernah dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia untuk tahun 2006 oleh Emerging Markets pada 18 September 2006 di sela Sidang Tahunan Bank Dunia dan IMF di Singapura. Pada kabinet mendatang, Sri Mulyani diperkirakan akan tetap menempati posisi Menteri Keuangan.

7. Marie Elka Pangestu PhD
Wanita kelahiran Jakarta, 23 Oktober 1955 itu merupakan wanita Tionghoa-Indonesia pertama yang memegang jabatan sebagai menteri di Indonesia sebagai Menteri Perdagangan dalam Kabinet Indonesia Bersatu jilid satu (2004-2009).

Marie Pangestu memperoleh gelar Bachelor dan Master of Economics dari the Australian National University, serta gelar PhD (Doktor) dalam bidang Perdagangan Internasional, Keuangan, dan Ekonomi Moneter dari Universitas California, Davis pada tahun 1986.

Sebelum menjabat sebagai Menteri Perdagangan, Marie Pangestu telah lama aktif dalam berbagai forum perdagangan seperti PECC dan ia adalah salah seorang peneliti ekonomi terpandang di Indonesia. Marie Pangestu diperkirakan akan kembali menempati posisi sebagai Menteri Perdagangan dalam kabinet mendatang.

8. Prof Dr Ir Mohammad Nuh
Mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, periode 2003-2006, dipercaya menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika pada KIB jilid I menggantikan Sofyan Djalil pada perombakan kabinet tahun 2007.

Pria kelahiran Surabaya, 17 Juni 1959 itu meraih gelar S1 pada Jurusan Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dan mengawali karirnya sebagai dosen Teknik Elektro ITS pada tahun 1984.

Ia kemudian mendapat beasiswa menempuh magister di Universite Science et Technique du Languedoc (USTL) Montpellier, Perancis. Ia juga menyelesaikan studi S3 di universitas tersebut. M Nuh yang dikenal sering memberikan ceramah agama itu kemungkinan akan menempati posisi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada kabinet mendatang.

9. Drs Suryadharma Ali
Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang lahir di Jakarta pada 19 September 1956 itu adalah Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah pada KIB jilid I.

Suryadharma menyelesaikan pendidikan sarjananya di Institut Agama Islam Negeri Syarief Hidayatullah, Jakarta, pada tahun 1984. Sebelum menjadi menteri, ia pernah berkarir di PT Hero Supermarket, dan menduduki posisi Deputi Direktur perusahaan ritel tersebut pada 1999. Pada kabinet mendatang, kemungkinan ia akan menduduki posisi sebagai Menteri Agama atau Menteri Sosial.

10. Jero Wacik
Pria kelahiran Singaraja, Bali, 24 April 1949 itu adalah Menteri Kebudayaan dan Pariwisata pada Kabinet Indonesia Bersatu jilid I (2004-2009).

Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat itu merupakan lulusan sarjana Teknik Mesin dari Institut Teknologi Bandung tahun 1974 dan dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1983. Pada kabinet mendatang, anggota Tim Kampanye SBY-Boediono itu diprediksi akan kembali menempati posisi Menteri Kebudayaan dan Pariwisata.

11. Gamawan Fauzi
Pria kelahiran 9 November 1957 adalah Gubernur Sumatra Barat sejak 15 Agustus 2005. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Bupati Kabupaten Solok selama dua periode yakni 1995-2000 dan 2000-2005.

Ia adalah penerima Bung Hatta Award pada 2004 atas keberhasilannya memerangi korupsi pada saat menjadi bupati Solok. Gamawan Fauzi diperkirakan akan menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri pada kabinet mendatang.

12. Jenderal Pol (Purn) Sutanto
Ketua Dewan Pembina Gerakan Pro SBY itu pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) sejak 8 Juli 2005 sampai 30 September 2008.

Pria kelahiran Comal, Pemalang, Jawa Tengah, 30 September 1950 itu adalah lulusan Akabri (kepolisian) terbaik tahun 1973.

Sebelum menjabat Kapolri, Sutanto menjadi Kepala Badan Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Narkotika Nasional.

Ia juga pernah menjadi ajudan Presiden Soeharto pada tahun 1995-1998, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatra Utara (2000), dan Kapolda Jawa Timur (17 Oktober 2000-Oktober 2002). Sutanto diperkirakan menjabat sebagai Kepala BIN.

13. Syarif Hasan
Pria kelahiran Palopo, Sulawesi Selatan, 17 Juni 1949, yang memiliki nama lengkap Syarifuddin Hasan itu adalah Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR periode 2004-2009.

Ia adalah suami dari presenter dan pemain sinetron Inggrid Maria Palupi Kansil atau yang lebih populer dengan Inggrid Kansil, yang sekarang menjadi anggota DPR dari Partai Demokrat periode 2009-2014.

Saat menjadi anggota DPR, Syarif Hasan --yang meraih gelar Magister Business Administration dari California State University itu-- pernah menjadi anggota Komisi XI dan Panitia Anggaran dari Fraksi Partai Demokrat. Syarif Hasan diprediksi akan menduduki jabatan Menteri Koperasi dan UKM pada kabinet mendatang.

14. Tifatul Sembiring
Ia adalah Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) periode 2005-2010. Pria kelahiran Bukittinggi, Sumatra Barat, 28 September 1961 itu disebut-sebut sebagai "anak panah ketiga" PKS setelah Nur Mahmudi Ismail dan Hidayat Nur Wahid.

Sebelum menjadi Presiden PKS, Tifatul yang juga salah satu pendiri Partai Keadilan --yang kemudian berganti nama menjadi PKS-- pernah menjadi Kepala Humas PK dan Ketua DPP PKS wilayah Dakwah I Sumatra.

Ia juga pernah bekerja di PT PLN Pusat Pengaturan Beban Jawa, Bali, Madura pada 1982-1989. Dalam kabinet mendatang, Tifatul diprediksi menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika.

15. Dr Salim Segaf Al Jufrie MA
Pria kelahiran Solo, Jawa Tengah pada tanggal 17 Juli 1954 itu, dipercaya Presiden SBY menjadi Dubes untuk Kerajaan Arab Saudi dan Kerajaan Oman sejak Desember 2005, menggantikan pendahulunya Muhammad Maftuch Basyuni yang telah menjadi Menteri Agama.

Salim Segaf Al Jufrie pernah menjadi Ketua Dewan Syariah Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Direktur Perwakilan WAMY (World Assembly of Muslim Youth) untuk Kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara dan juga Direktur Syariah Consulting Center.

Ia menyelesaikan pendidikan S1 (1976), S2 (1980) dan S3 (1986) untuk bidang Syariah di Universitas Madinah, Arab Saudi.

Salim adalah cucu dari ulama besar Palu, KH Said Idrus Al Jufri atau lebih dikenal dengan nama "Guru Tua Al Jufri" yang juga pendiri Yayasan Al Khairaat. Dalam kabinet mendatang, ia diperkirakan akan menjabat sebagai Menteri Sosial atau Menteri Agama.

16. Abdul Muhaimin Iskandar
Politisi muda kelahiran Jombang, Jawa Timur, 24 September 1966 adalah Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta itu sejak muda telah terjun di berbagai organisasi, hingga menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Karir politiknya melesat ketika dipilih oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur) untuk menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada tahun 1998.

Pria yang akrab di sapa Cak Imin itu kemudian menjadi anggota DPR dari PKB dalam dua periode sejak 1999-2004 dan 2004-2009. Ia juga sempat menjabat Wakil Ketua DPR RI periode 2004-2009. Pada pemilu 2009, Cak Imin kembali terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014 dari daerah pemilihan Jawa Timur I. Di kabinet mendatang, ia diperkirakan akan menempati posisi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

17. Ir Djoko Kirmanto Dipl HE
Pejabat karir di Departemen Pekerjaan Umum (PU) yang menjabat Menteri PU di KIB Jilid I itu lahir di Pengging, Jawa Tengah, 5 Juli 1943.

Djoko Kirmanto menyelesaikan pendidikan sarjananya di Jurusan Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada tahun 1969 dan pasca sarjananya di Land and Water Development, IHE-Delft, Belanda pada tahun 1977. Ia disebut-sebut sebagai calon menteri tertua di KIB jilid II mendatang, yang akan kembali menempati posisinya sebagai Menteri PU.

18. Darwin Zahedy Saleh SE MBA
Saat ini, Darwin masih menjabat Ketua Bidang Ekonomi dan Keuangan DPP Partai Demokrat.

Ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) yang lahir di Riau, 29 Oktober 1960 itu, merupakan staf ahli Dekan Fakultas Ekonomi UI dan sekaligus dosen FE UI. Dalam kabinet mendatang, Darwin diperkirakan bakal menempati posisi Menneg PPN/Kepala Bappenas

19. MS Hidayat
Pria yang memiliki nama lengkap Mohamad Suleman Hidayat itu lahir di Jombang, Jawa Timur, 2 Desember 1944. Ia adalah Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia periode 2004-2008 dan periode 2008-2012.

Sebelumnya, ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Real Estate Indonesia (1989-1992) dan wakil ketua Federasi Real Estate Asia Pasifik (Asia Pacific Real Estate Federation/APREF). Di kabinet KIB jilid II, MS Hidayat diprediksi menjadi Menteri Perindustrian.

20. Prof Gusti Muhammad Hatta
Ia adalah pakar lingkungan yang juga Guru Besar Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat (Unlam), Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Sosok yang dikenal sangat perhatian terhadap kondisi lingkungan hidup di Indonesia itu meraih gelar profesornya dari Wageningen University.

Salah satu karya pria kelahiran Banjarmasin itu di bidang lingkungan adalah menjadi salah seorang yang membidani lahirnya pusat penelitian lingkungan hidup (PPLH) di Unlam.

Dari PPLH Unlam tersebut, Hatta banyak memberikan tambahan wawasan dan kritikan terhadap pemerintah tentang pengelolaan lingkungan di Kalsel. Ia kemungkinan akan menempati posisi Menteri Negara Lingkungan Hidup pada kabinet mendatang.

21. Suharna Surapranata
Salah seorang anggota pendiri Partai Keadilan (PK) tahun 1998, yang kemudian berubah nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu kini masih menjabat Ketua Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) PKS.

Pria dengan satu isteri dan 10 anak itu lahir di Bandung, 13 Desember 1955. Suharna menyelesaikan pendidikan S1 di FMIPA UI dan S2 di Teknik Fisika ITB.

Aktifis masjid kampus itu pernah bekerja sebagai peneliti di Badan Tenaga Atom Nasional (Batan) dan Dosen FMIPA UI, serta mengikuti Pendidikan Kepemimpinan Nasional Lemhanas KSA X tahun 2002.

Suharna juga merupakan salah satu pendiri Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI). Sejak berdiri tahun 2004, MITI telah membangun jaringan di seluruh Indonesia dan luar negeri yang mencakup lebih dari 300 ilmuwan doktor Indonesia di seluruh dunia, serta MITI-Mahasiswa di 26 propinsi di seluruh Indonesia.

Program utama yang dilancarkan MITI adalah melakukan akselerasi pemanfaatan iptek di seluruh lini kehidupan masyarakat dan industri, serta membantu pengembangan SDM Iptek Indonesia. Suharna kemungkinan akan menempati posisi sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek).

22. Linda Agum Gumelar SIP
Wanita bernama lengkap Linda Amalia Sari itu adalah puteri mantan Menparpostel Achmad Tahir, yang juga istri dari tokoh nasional yang juga mantan Menteri Perhubungan, Agum Gumelar.

Linda Agum Gumelar masih menjabat Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) yang merupakan federasi dari organisasi kemasyarakatan wanita Indonesia, periode 2004-2009.

Selain itu, mertua dari pebulutangkis nasional Taufik Hidayat itu juga menjabat Ketua Yayasan Keselamatan Payudara. Ia diperkirakan menempati pisisi Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dalam kabinet mendatang.

23. Patrialis Akbar SH
Politisi senior dari Partai Amanat Nasional (PAN) yang lahir di Padang, 31 Oktober 1958 itu sudah cukup lama menggeluti dunia politik.

Selain piawai dengan dunia politik yang telah lama ditekuninya, praktisi hukum itu dikenal menguasai masalah-masalah hukum dan hak asasi manusia (HAM). Ia diprediksi menjabat Menteri Hukum dan HAM pada kabinet mendatang.

24. Nila Djuwita Moeloek
Istri mantan Menteri Kesehatan Farid Afanza Moeloek di era Presiden BJ Habibie itu adalah Guru Besar Fakultas Kedokteran UI bidang kepakaran Medical Sciences Medicine.

Nila tercatat sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI), anggota Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami), anggota International Society Orbital Disorder, Oculoplastic and Lacrimal Surgery, Ketua BPK PP Perdami dan Ketua/Anggota Seminat Tumor Mata-Plastik Rekonstruksi Perdami. Ia kemungkinan akan menempati posisi sebagai Menteri Kesehatan pada kabinet mendatang.

25. Gita Wirjawan
Sosok profesional di bidang finansial itu dikenal memiliki pengalaman menangani sejumlah usaha di bidang migas, seperti PT Ancora International, konsultan di perusahaan finance investment GP Morgan dan perusahaan private equity investment GoldmanSach.

Ia juga merupakan salah satu komisaris PT Pertamina. Gita diperkirakan bakal menempati posisi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

26. Zulkifli Hasan SE MM
Pria kelahiran Lampung, 17 Mei 1962 itu adalah Sekretaris Jenderal DPP Partai Amanat Nasional (PAN). Zulkifli menjadi calon menteri ketiga dari PAN, setelah Hatta Radjasa dan Patrialis Akbar. Ia kemungkinan akan menjabat Menteri Kehutanan pada kabinet mendatang.

27. Helmy Faisal Zaini
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu baru berusia 37 tahun, tepatnya lahir pada 1 Agustus 1972 di Desa Babakan, pinggiran kota Cirebon, Jawa Barat.

Di kalangan aktivis mahasiswa Jawa Timur era 1990-an, Helmy yang saat itu tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Darul Ulum Jombang, dan merupakan salah seorang tokoh demonstran, selain aktif organisasi pers mahasiswa.

Ketika warga Nahdlatul Ulama (NU) ingin mendirikan partai sendiri, yang kemudian diberi nama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Helmy pun terlibat di dalam proses tersebut sebagai anggota Komite Pendeklarasian PKB pada tanggal 23 Juli 1998.

Helmy disebut-sebut akan mengisi pos Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal, yang pernah dijabat dua seniornya di PKB yakni Saifullah Yusuf (kini Wakil Gubernur Jawa Timur) dan Muhammad Lukman Edy (kini anggota Komisi V DPR ).

28. Dr Ir Mustafa Abubakar
Pria kelahiran Pidie, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), 15 Oktober 1949 itu adalah Direktur Utama Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog).

Mantan Pelaksana Tugas Harian Gubernur NAD itu menyelesaikan pendidikan S1 sampai S3 di Institut Pertanian Bogor.

Ia pernah menjadi Ketua Dewan Mahasiswa IPB Bogor, Ketua Ikatan Konsultan Indonesia (Inkindo), juga pernah menjadi Ketua Masyarakat Perikanan Indonesia.

Kesuksesan kepemimpinannya terbukti dalam penyelenggaraan Pilkada Gubernur Provinsi NAD yang pertama di Indonesia dengan calon Independen pada tahun 2007. Mustafa diperkirakan akan menempati posisi sebagai Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada kabinet mendatang.

29. Suharso Monoarfa
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu lahir di Mataram, Nusa Tenggara Barat, pada 31 Oktober 1954.

Bendahara DPP PPP itu menjadi anggota DPR periode 2004-2009 dan pernah menjadi anggota Panitia Anggaran DPR . Pada Pemilu 2009, ia kembali terpilih menjadi anggota DPR periode 2009-2014. Suharso menjadi calon menteri kedua dari PPP setelah Suryadharma Ali. Ia diperkirakan akan menempati posisi sebagai Menteri Negara Perumahan Rakyat.

30. Evert Ernest Mangindaan
Mantan Pangdam VIII/Trikora itu lahir di Solo, 5 Januari 1944. Mantan Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) periode 1995-2000 dikenal sebagai pecinta sepaka bola. Ia pernah menjadi pemain sepak bola PSM Makassar itu, menjabat Manajer Timnas PSSI, dan anggota Dewan Kehormatan PSSI.

Ketua Komisi II DPR dari Partai Demokrat periode 2004-2009 itu diperkirakan bakal menduduki posisi Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara pada kabinet mendatang.

31. Marty Natalegawa
Pria bernama lengkap Dr Raden Marty Muliana Natalegawa MPhil BSc itu merupakan Wakil Tetap RI untuk PBB sejak 5 September 2007.

Marty yang lahir di Bandung, Jawa Barat, 22 Maret 1963, pernah menjadi juru bicara Departemen Luar Negeri Republik Indonesia.

Sebelum mendapat tugas sebagai Wakil Tetap RI di PBB, Marty Natalegawa adalah Duta Besar RI untuk Inggris sejak 11 November 2005 hingga 5 September 2007.

Marty yang mulai bekerja di Deplu pada 1986 itu meraih gelar doktor dari Australian National University pada tahun 1993. Sedangkan gelar S2-nya diperoleh di London School of Economics, Universitas Cambridge, Inggris.

Pengalaman diplomatiknya terbilang cukup banyak, antara lain pernah menjabat sebagai kepala delegasi negara untuk sejumlah konferensi internasional, interaliansi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Gerakan Non-Blok, konferensi organisasi Islam, dan ASEAN.

Ia pun pernah menjadi delegasi Indonesia untuk Dewan Keamanan PBB dan dialog trilateral di Timor Timur serta Direktur Jenderal untuk Kerjasama ASEAN (2003-2005). Marty diperkirakan akan menempati posisi sebagai Menteri Luar Negeri menggantikan Nur Hassan Wirajuda.

32. Prof Ir Purnomo Yusgiantoro MA MSc PhD
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada Kabinet Indonesia Bersatu jilid I itu lahir di Semarang, Jawa Tengah, 16 Juni 1951.

Alumnus Institut Teknologi Bandung tahun 1974 itu meraih gelar MA dari University of Colorado at Boulder Main Campus, Colorado, USA, 1988. Gelar MSc pada 1986 dan PhD (ekonomi mineral/sumber daya alam) pada 1988 diperolehnya dari Colorado School of Mines, Golden, Colorado, USA.

Teknolog dan ekonom ini mempunyai latar belakang pengalaman internasional, khususnya dalam lingkup sumber daya alam, pertambangan dan energi.

Purnomo juga menyelesaikan Kursus Reguler Angkatan (KRA) XXV Lemhannas pada 1992 dengan penghargaan Wibawa Seroja Nugraha. Pada September 1998-Agustus 2000, Purnomo pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas).Di kabinet mendatang, ia diprediksi menjadi Menteri Pertahanan.

33. Fadel Muhammad
Bernama lengkap Ir H Fadel Muhammad Al Haddar, pria yang lahir di Ternate, Maluku, 20 Mei 1952 itu merupakan Gubernur Provinsi Gorontalo sejak 10 Desember 2001.

Pada Pilkada Gorontalo 2006, ia memperoleh 81 persen suara. Perolehan suara itu merupakan yang tertinggi di Indonesia untuk pilkada sejenis sehingga tercatat dalam rekor MURI sebagai peraih suara tertinggi di Indonesia untuk pemilihan gubernur.

Sebelum menjadi gubernur, Fadel dikenal sebagai seorang pengusaha dan politisi. Kini, ia msih menjadi Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Gorontalo.

Fadel meraih gelar insinyur dari Jurusan Teknik Fisika, Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1978. Ia juga merupakan salah seorang pendiri Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan mantan pemimpin Grup Bukaka yang juga didirikannya. Dalam kabinet mendatang, Fadel diperkirakan menempati posisi Menteri Kelautan dan Perikanan.

34. Prof Dr Armida S Alisjahbana SE MA
Guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran Bandung itu lahir di Bandung, 16 Agustus 1960.

Armida adalah profesor ekonomi yang menjabat sebagai Wakil Dekan Fakutas Ekonomi Unpad. Dia juga merupakan peneliti senior fakultas Ekonomi Unpad.

Dia memperoleh gelar doktor dari University of Washington, Seattle, Washington, Amerika Serikat. Sarjana ekonomi Jebolan FEUI ini juga kerap menjadi konsultan di sejumlah lembaga keuangan dunia, seperti Bank Dunia, juga di AusAid.

Selain sebagai pembimbing mahasiswa program S1, S2, dan S3 di kampusnya, ia juga menjadi konsultan World Bank di bidang pendidikan, di Bappenas, di Badan Pusat Statistik (BPS), staf ahli Departeman Keuangan dan Menteri Koperasi.

Armida juga kerap tampil sebagai pembicara di berbagai seminar dalam dan luar negeri. Di kabinet mendatang, Armida S Alisjahbana diprediksi menduduki posisi Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.

35. Ir H Suswono MMA
Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu lahir di Tegal, Jawa Tengah, 20 April 1959. Suswono menyelesaikan pendidikan dasar hingga menengah di Tegal, Jawa Tengah. Ia kemudian menyelesaikan S1 bidang Sosial Ekonomi Peternakan di Institute Pertanian Bogor.

Kemudian, gelar Magister Manajemen Agribisnis juga diperolehnya dari IPB. Selain mengajar di IPB, Suswono juga mengajar di Universitas Ibnu Khaldun, Bogor.

Karirnya sebagai politisi menanjak ketika menjadi anggota DPR RI periode 2004-2009 dari daerah pemilihan Jawa Tengah IX (Kab. Tegal, Kota Tegal, Kab. Brebes) dan menjadi anggota Komisi IV yang membidangi masalah pangan, pertanian, kehutanan, perikanan, dan kelautan.

Pada periode itu, ia dipercaya menjadi Wakil Ketua Komisi IV DPR RI.Suswono diprediksi menjabat sebagai Menteri Pertanian menggantian Anton Apriyantono yang juga berasal dari PKS.

36. Laksamana Madya (Purn) Freddy Numberi
Pria yang lahir di Serui, Papua, 15 Oktober 1947 itu pernah menduduki sejumlah jabatan menteri sebelum posisi terakhirnya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan pada KIB jilid I.

Setelah pensiun dari dunia kemiliteran di TNI AL, Freddy menjabat sebagai Gubernur Irian Jaya (sekarang Papua) pada tahun 1998.

Dalam Kabinet Persatuan Nasional (1999-2001) di bawah pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, Freddy dipercaya sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara.

Di bawah pemerintahan Megawati Soekarnoputri, Freddy dipilih sebagai Duta Besar Indonesia untuk Italia dan Malta. Pada 2004, ia lalu dilantik sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.

Freddy Numberi diperkirakan akan kembali menempati posisi sebagai Menteri Perhubungan pada kabinet mendatang. (*)

COPYRIGHT © 2009

Presiden : Penyusunan Kabinet Masih Berproses

Selasa, 20 Oktober 2009 19:54 WIB | Peristiwa | Politik/Hankam

(ANTARA/Widodo S. Jusuf)
Jakarta (ANTARA News)
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan saat ini proses penyusunan Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II masih berlangsung.

"Belum, masih sedang berproses terus," kata Presiden pada wartawan sesaat sebelum pertemuan dengan PM Australia Kevin Rudd di Istana Merdeka Jakarta, Selasa.

Hal tersebut disampaikan presiden ketika kepala negara tengah berjalan santai didampingi Menlu Nur Hassan Wirajuda menuju tangga samping Istana Merdeka untuk menjemput kedatangan PM Rudd dan menjawab pertanyaan wartawan yang tengah berada tak jauh darinya.

Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa mengatakan kabinet Indonesia Bersatu II akan terbentuk sebelum Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menghadiri KTT Asean di Thailand, 23 Oktober mendatang.

"Itu Presiden yang memutuskan. Tapi yang jelas tidak akan lama, pasti setelah pelantikan ini beberapa hari saja. Walaupun dalam UU 14 hari, ini seminggu juga tidak sampai, karena Presiden mau berangkat ke Hua Hin Thailand," kata Hatta usai memberikan ucapan selamat kepada Presiden Yudhoyono dan Wapres Boediono di Istana Merdeka Jakarta.

Selain Mensesneg Hatta Radjasa, Menlu Nur Hassan Wirajuda tampak diantara pejabat pemerintah Sekjen Dephan Sjafrie Sjamsoeddin dan sejumlah pejabat lainnya.

Sebelum menjawab pertanyaan wartawan tentang pengumuman kabinet, Yudhoyono menyempatkan diri menyapa para wartawan yang berada tak jauh dari tangga Istana Merdeka samping.

Para wartawan mengucapkan selamat atas pelantikan Presiden dan kemudian Kepala Negara mengajak bekerjasama kembali dalam lima tahun ke depan, seperti waktu-waktu sebelumnya.

"Kita lanjutkan ya kerjasama kita," katanya.

Dan presiden mengatakan,"million friends, zero enemy."(*)

Puskaptis Nilai Calon Menteri Kabinet SBY Profesional

sumber : www.antaranews.com
Selasa, 20 Oktober 2009 17:35 WIB | Peristiwa | Politik/Hankam
Jakarta (ANTARA News)
Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) menilai calon menteri yang akan mengisi kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II sudah profesional dan mampu melaksanakan kinerja pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk lima tahun ke depan.

"Nama-nama yang ada di kabinet itu sudah terjawab dan mengakomodir semuanya. Meski ada orang parpol namun mereka orang-orang yang profesional di bidangnya dan bisa membantu SBY-Boediono," kata Direktur Eksekutif Puskaptis, Husin Yazid, di Jakarta, Selasa.

Yazid juga mengatakan, calon menteri KIB jilid II tersebut juga telah mempresentasikan orang-orang profesional dari berbagai daerah.

"Kelihatannya SBY-Boediono memang ingin menggandeng orang-orang dari mulai Indonesia bagian Barat hingga bagian Timur yang mampu dan bisa menyelesaikan permasalahan dan tantangan yang ada di seluruh wilayah Indonesia. Makanya saya menyebutnya sebagai kabinet akomodir," paparnya.

Namun begitu, Husin berharap nama-nama calon menteri yang terpilih nanti tidak terbuai oleh kesenangan dan jabatan mereka karena telah diakomodir SBY selaku pemegang hak prerogatif.

Sebaliknya, kata Husin, menteri yang duduk di kabinet harus melaksanakan program kerja seratus hari pemerintah. "Program 100 hari ini merupakan ujian pertama mereka di kabinet. Karena itu mereka harus menyelesaikannya meski hasilnya tidak optimal dan menyeluruh," ujarnya.

Adapun salah satu program yang harus dikerjakan adalah melaksanakan pembangunan yang pro rakyat dalam rangka menciptakan kesejahteraan rakyat, yakni menciptakan lapangan kerja, peningkatan pertumbuhan ekonomi.

"Dengan tuntasnya masalah ekonomi ini akan berdampak pada terciptanya lapangan kerja, peningkatan kesejahteraan dan kurangnya tindakan kriminalitas," jelasnya.

Menanggapi adanya sejumlah calon menteri yang dianggap tidak sesuai di bidangnya, Husin pun menepis hal tersebut. Pihaknya juga tidak sependapat jika Hatta Rajasa dianggap tidak sesuai dengan posisi barunya di Menko Perekonomian.

Menurutnya, dari pengalaman jabatan yang pernah di pegang Hatta Rajasa (Menristek, Menhub, dan Mensesneg) merupakan modal yang cukup bagi pria yang kini disebut-sebut sebagai calon Ketum PAN untuk menempati posisi Menko Perekonomian.

"Dengan ketiga tampuk jabatan yang pernah dipimpinnya saya rasa itu sudah cukup modal bagi Hatta menjadi Menko Perekonomian. Hanya saja memang Hatta harus menjadi streng bagi departemen2 yang ada dibawah," ujarnya.(*)

COPYRIGHT © 2009

Yudhoyono-Rudd akan Lakukan Pertemuan Dwipihak

Sumber : www.antaranews.com
Selasa, 20 Oktober 2009 16:34 WIB | Peristiwa | Politik/Hankam
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang baru saja dilantik menjadi presiden Indonesia untuk kedua kalinya dijadwalkan melakukan pertemuan dwipihak dengan Perdana Menteri Australia Kevin Rudd di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa petang.

PM Rudd berkunjung ke Indonesia untuk menghadiri acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2009-2014 di Gedung DPR/MPR Jakarta.

Rudd adalah satu dari lima Kepala Negara/Pemerintahan yang menghadiri acara pelantikan Yudhoyono. Mereka yang lain adalah PM Malaysia Dato Seri Mohd Najib Tun Haji Abdul Razak, PM Singapura Lee Hsien Loong, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah dan Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta.

Pada pelantikan presiden dan wakil presiden periode 2004-2009 yang lalu --Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla, Perdana Menteri Australia pada waktu itu John Howard juga menghadiri acara pelantikan.

Informasi yang dihimpun ANTARA News dari sumber diplomasi RI di Australia menyebutkan, PM Rudd dan rombongan bertolak ke Jakarta dengan pesawat khusus, Senin malam (19/10), dan dijadwalkan kembali ke negaranya Selasa malam (20/10).

Di antara anggota kabinet yang ikut bersama PM Rudd ke Jakarta adalah Menteri Luar Negeri Stephen Smith. Disebutkan, Menlu Smith akan mengunjungi Provinsi Sumatra Barat untuk melihat langsung penanganan dampak gempa dan partisipasi para anggota misi kemanusiaan Australia dalam membantu para korban bencana.

Kunjungan singkat PM Rudd ke Jakarta menunjukkan kedekatan hubungan kedua negara namun tidak tertutup kemungkinan isu penyelundupan manusia menjadi salah satu agenda penting kunjungannya itu.

Dalam sepekan terakhir ini, kubu pemerintah dan kubu oposisi terlibat dalam perdebatan sengit tentang serbuan ribuan orang pencari suaka asing yang datang secara bergelombang lewat laut ke Australia dalam setahun terakhir.

Di antara mereka yang mencoba datang ke Australia itu adalah 255 orang pencari suaka asal Sri Lanka. Mereka itu kini tertahan di Indonesia setelah kapal "KM Jaya Lestari 5" yang mereka tumpangi dihentikan kapal patroli TNI Angkatan Laut di Perairan Selat Sunda, 10 Oktober lalu.

Terhadap ratusan orang Tamil Sri Lanka ini, PM Rudd mengharuskan mereka untuk mengikuti jalur resmi lewat badan terkait PBB karena pemerintahnya tidak akan "tergerak oleh taktik khusus apa pun" dari mereka.

Namun, terkait dengan nasib 255 orang pencari suaka asal Sri Lanka ini, Wakil Perdana Menteri Julia Gillard menegaskan bahwa nasib mereka bukan urusan pemerintah Australia, melainkan "urusan Indonesia". (*)

Adhyaksa Bantah Keluar PKS

Sumber : www.antaranews.com
Selasa, 20 Oktober 2009 16:30 WIB | Peristiwa | Politik/Hankam
Adhyaksa Bantah Keluar PKS
Adhyaksa Dault (ANTARA/Andika Wahyu)
Jakarta (ANTARA News) - Menegpora Adhyaksa Dault membantah keluar dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) setelah mengetahui dirinya tidak jadi menteri dari unsur partai tersebut pada Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II.

"Ada berita Adhyaksa `ngambek` dan keluar dari PKS. Itu tidak benar," kata Adhyaksa di kantor Menegpora, Jakarta, Selasa. Menegpora selanjutnya diperkirakan akan dijabat oleh Andi Mallarangeng yang kini menjabat Juru Bicara Kepresidenan.

Adhyaksa juga membantah akan pindah ke Partai Hanura. "Belum pernah mendapat tawaran," katanya.

Adhyaksa mengatakan, ia bukanlah kader inti PKS namun kader profesional partai tersebut. Untuk itu ia mengucapkan terma kasih kepada PKS yang telah mengusulkan dirinya menjadi menteri periode 2004-2009. Adhyaksa mengatakan, ia adalah anggota biasa PKS dan bukannya pengurus partai.

Karena menjadi anggota PKS, katanya, ia bisa menjadi caleg PKS di Sulteng pada pemilu legislatif 2009 dan terpilih. Namun Adhyaksa melepas kursi DPR dan memilih tetap menjadi menteri pada akhir masa jabatannya karena ada tugas akhir yang ingin diselesaikannya.

Adhyaksa yang juga mantan Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) mengatakan, ia tidak pernah meminta-minta jabatan.

Adhyaksa juga membantah berita yang mengatakan ia telah menghadap Presiden PKS Tifatul Sembiring untuk membicarakan hal tersebut. Yang terjadi, katanya ia hanya melakukan komunikasi melalui telepon dengan Tifatul.

Pada kesempatan itu, Adhyaksa yang memperoleh gelar doktor dari IPB itu menjelaskan bahwa ia akan mengejar karir untuk memperoleh gelar guru besar.

Saat ini, katanya, ia mengajar di Universitas Diponegoro dan beberapa perguruan tinggi lainnya.

Ditanya kegiatan selanjutnya, Adhyaksa mengatakan, selain akan mengajar, ia akan mendirikan LSM yang membina pemuda di daerah pesisir. "Laut adalah masa depan kita," kata doktor bidang kelautan tersebut. (*)

Calon Menristek Suharna: Tunggu Pengumuman Presiden

Sumber : www.antaranews.com
Selasa, 20 Oktober 2009 21:14 WIB | Peristiwa | Politik/Hankam

Jakarta (ANTARA News) - Suharna Suryapranata, kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang telah dipanggil wawancara serta uji kepatutan dan kelayakan oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Puri Cikeas Indah, Bogor, Minggu (18/10), belum merasa pasti menjadi Menristek.

"Yang jelas saya memang `concern`pada bidang pembentukan SDM (sumber daya manusia -red). Jadi belum jelas di bidang apa. Sebaiknya tunggu pengumuman Presiden dulu," kata Ketua Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) PKS itu pada konferensi pers di Jakarta, Selasa sore.

Ditanya bahwa semua media massa memprediksi ia di posisi Menristek, Suharna hanya balik bertanya: "Kata siapa? Bisa saja besok berubah."

Ia memaparkan telah 20 tahun berkiprah membangun sejumlah institusi pendidikan dan pengembangan SDM, seperti Yayasan Pendidikan Nurul Fikri, yang merupakan penyelenggara sekolah Islam Terpadu Pertama di Indonesia.

Serta Yayasan Pesantren Nurul Fikri yang menyelenggarakan Sekolah Terpadu Berasrama; dan Yayasan Bina Nurul Fikri, yang memberikan beasiswa dan pembinaan terpadu kepada mahasiswa berprestasi.

Namun dia mengakui, bahwa ia pernah menjadi peneliti di Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) sebelum memilih menjadi Dosen di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Indonesia (UI).

Menurut Suharna, ia meninggalkan statusnya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) yang telah ditekuninya selama 18 tahun karena mendirikan PKS dan mulai berpolitik praktis sampai akhirnya dilantik menjadi anggota DPR RI 2009-2014.

Pria alumni FMIPA UI dan Teknik Fisika ITB program magister Instrumentasi dan Kontrol ini juga mendirikan Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI) pada 2004 dan telah membangun jaringan di seluruh Indonesia dan luar negeri yang mencakup lebih dari 300 ilmuwan doktor Indonesia di seluruh dunia.

Program utama yang dilancarkan MITI adalah melakukan akselerasi pemanfaatan Iptek di seluruh lini kehidupan masyarakat dan industri, serta membantu pengembangan SDM Iptek Indonesia, ujarnya.

MITI juga mencoba melakukan kerja-sama riset dan pengembangan teknologi guna meningkatkan nilai tambah di berbagai bidang dengan berbagai institusi internasional, ujarnya.

Ia mencontohkan, kerja-sama pengembangan bio-energi dengan lembaga riset milik Kementerian Pertanian dan Kehutanan Jepang (2009) dan pengembangan riset di bidang imaging dan instrumentasi dengan King Saud University, Saudi Arabia (2009).

Suharna juga mendirikan ISTECS (Institute for Science and Technology Studies) yang didirikan tahun 1996 dan menghimpun doktor-doktor dalam berbagai bidang Iptek alumni luar negeri. (*)

COPYRIGHT © 2009

MK Selidiki 16 Surat Palsu Sengketa Pemilu

Sumber : www.antaranews.com
Selasa, 20 Oktober 2009 22:25 WIB | Peristiwa | Hukum/Kriminal

Mahfud MD (ANTARA/Widodo S Jusuf)
Jakarta (ANTARA News) - Mahkamah Konstitusi (MK) berjanji akan menyelidiki kebenaran adanya 16 surat palsu berupa faksimili soal hasil putusan sengketa pemilu legislatif yang ditujukan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Nanti akan diselidiki. MK sudah mengecek ke Telkom tapi hasilnya tidak ada, dari Juli sampai September 2009 tidak ada penggunaan telefon itu (faksimili dari MK ke KPU)," kata Ketua MK, Mahfud MD, di Jakarta, Selasa.

Sebelumnya sejumlah media cetak nasional, memberitakan mengenai adanya 16 surat palsu hasil putusan sengketa Pemilu legislatif.

Salah satunya, surat dari Panitera MK kepada KPU tertanggal 14 Agustus 2009, yang isinya tentang perolehan suara Partai Hanura di Sulawesi Selatan (Sulsel).

Dalam surat itu menyebutkan suara Partai Hanura bertambah di Kabupaten Gowa menjadi 25.091 suara, Kabupaten Takalar 5.443 suara dan Kabupaten Jeneponto 10.089 suara, dengan hasil itu Partai Hanura memperoleh satu kursi di DPR RI.

Sebelumnya, perolehan suara Hanura di Gowa yakni 12.879 suara, Takalar 5.414 suara, dan Jeneponto 5.883 suara.

Namun KPU pada 17 Agustus 2009 menerima kembali surat dari panitera MK tentang perolehan suara yang benar bagi Partai Hanura.

Ketua MK menyatakan pihaknya sedang menyelidiki nomor yang digunakan untuk mengirim faksimili itu, milik siapa. "Sedang diselidiki nomor telefon siapa," katanya.

"Kami akan mencari itu (kebenaran surat tersebut), dengan berkolaraborasi dengan KPU," katanya.
Dikatakan, kasus itu bisa dibawa ke tindak pidana dan itu merupakan kewenangan polisi karena merupakan delik umum.

"Kalau mau diusut bisa saja, yang merasa dirugikan bisa melalui delik umum. Diusutnya gampang sekali," katanya.(*)

Liverpool vs Lyon Benayoun Bawa Liverpool Memimpin

Sumber :
Narayana Mahendra Prastya - detiksport

Jakarta - Liverpool untuk sementara mengungguli Lyon 1-0. Gol pembuka dipersembahkan oleh Yossi Benayoun menit ke-41.

Gol ini berawal dari bola silang mendatar yang dilepas Fabio Aurelio dari sayap kiri. Benayoun yang tak terlalu terkawal menyambut bola dengan sepakan kaki kanany yang menaklukkan Hugo Lloris.



Susunan Pemain



Liverpool: 25-Pepe Reina; 34-Martin Kelly, 23-Jamie Carragher, 5-Daniel Agger, 22-Emiliano Insua; 20-Javier Mascherano, 21-Lucas; 15-Yossi Benayoun, 8-Steven Gerrard (12-Fabio Aurelio 24'), 18-Dirk Kuyt; 24-David Ngog.

Olympique Lyon: 1-Hugo Lloris; 13-Anthony Reveillere, 3-Cris, 28-Jeremy Toulalan, 20-Aly Cissokho; 17-Jean Makoun, 6-Kim Kallstrom; 14-Sidney Govou, 8-Miralem Pjanic, 10-Ederson; 9-Lisandro Lopez.
( nar / a2s )

komunitas bloger indonesia

Blog ini ada di Komunitas Blogger Indonesia -AntarBlog-
ss_blog_claim=938fb26589dfdb0bdf4a68ae5e32d4e0
ss_blog_claim=938fb26589dfdb0bdf4a68ae5e32d4e0
ss_blog_claim=938fb26589dfdb0bdf4a68ae5e32d4e0
ss_blog_claim=938fb26589dfdb0bdf4a68ae5e32d4e0