salam hangat

kami pengelola blog ini mengucapkan selamat membaca.masukan yang berharga dari kawan-kawan blog akan semakin memperkaya kami.

terima kasih

Rabu, 30 Desember 2009

Gus Dur Wafat Pukul 18.40 WIB

sumber : www.vivanews.com
Gus Dur meninggal setelah dirawat selama lima hari.
Rabu, 30 Desember 2009, 19:09 WIB
Umi Kalsum
Muspimnas PKB : Gus Dur (VIVAnews/Tri Saputro)
VIVAnews - Innalillahi wainailaihi rojiun. Mantan Presiden Abdurrahman Wahid meninggal dunia. Gus Dur menghembuskan nafas terakhir pukul 18.40 WIB.
Meninggalnya Gus Dur dibenarkan sekretaris pribadinya, Sulaiman kepada VIVAnews, Rabu 30 Desember 2009.
Sulaiman menuturkan Gus Dur meninggal didampingi istrinya, Shinta Nuriyah dan anak bungsunya, Inayah. Saat itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sedang menjenguk Gus Dur.
Pekan lalu saat sedang ziarah ke makam ayahnya, Jombang, Gus Dur sempat anfal. Ia dilarikan ke UGD rumah sakit setempat. Namun Sabtu 26 Desember, Gus Dur dilarikan ke RSCM.
Gus Dur menjalani cuci darah dan mencabut giginya. Gus Dur semula diprediksi hanya diopname dua hari. Namun, kondisinya memburuk dan meninggal dunia.


• VIVAnews

Selasa, 29 Desember 2009

5 Kali SBY Sebut "Fitnah" Tak Pernah Terbukti

sumber : www.vivanews.com
Kontroversi Buku 'Membongkar Gurita Cikeas'
Pernyataan SBY dinilai bentuk tuduhan terhadap rakyat Indonesia.
Senin, 28 Desember 2009, 15:38 WIB
Amril Amarullah, Aries Setiawan

Presiden SBY di Universitas Harvard (AP Photo/Steven Senne)

Menurutnya, seharusnya presiden SBY lebih spesifik soal pernyataannya dengan menunjuk langsung pihak yang telah memfitnah dirinya. "Kita minta tunjuk saja orangnya, jangan kaya gini, misalnya ditujukan George Jenus Aditjondro," kata Ray pada wartawan di Islam Institut Jakarta, Senin 28 Desember 2009.

Selain itu, selama pernyataannya itu masih terus mengambang, akan banyak tafsir yang berkembang di masyarakat, "Kecuali memang SBY mau menuduh rakyat Indonesia tukang bohong semua, tukang fitnah, dan hanya beliau yang benar," ujarnya.

Pernyataan terkait fitnah yang diucapkan SBY pada perayaan Natal kemarin, menurut Ray merupakan pernyatan ke lima soal "kata fitnah" yang pertama soal KPU akan diduduki, kedua bom Marriot, isu SBY mau ditembak, ketiga tanggal 9 Desember akan ditunggangi, keempat pertemuan tokoh di Dharmawangsa, terakhir kelima sekarang soal buku.

"Hentikan cara-cara menghibah-ghibah, saya pikir dengan 5 kali, tapi tidak satu pun yang terbukti, dan sudah cukup bagi masyarakat menyatakan 'stop' berempati pada SBY bahwa mereka di fitnah," tegas Ray.
• VIVAnews

Senin, 28 Desember 2009

Sindiran SBY untuk Pengkritik

Presiden pun kemudian melanjutkan dengan sindirannya terhadap para pengkritik.
Senin, 28 Desember 2009, 16:27 WIB
Ismoko Widjaya, Muhammad Hasits
  (Biro Pers Istana Presiden/Abror Rizki)

"Masyarakat kita suka hemat. Dalam kata lain, pelit dalam mengucapkan ucapan terima kasih atau memberikan penghargaan kepada pihak lain," kata Presiden SBY di Istana Negara, Jakarta, Senin 28 Desember 2009.

"Dan kalau menyalahkan cepet-cepetan, itu nyatanya. Dan kreatif menyalahkan, menghujat, mengkritik meskipun itu bisa menjadi obat."

Presiden pun kemudian melanjutkan dengan sindirannya terhadap para pengkritik. Presiden bahkan menganologikan para pengkritik itu ibarat pemberi obat.

"Ini ibarat orang yang sakit, dikasih obat, walapun rasanya pahit, tapi sembuh. Dengan catatan, dosisnya harus tepat, jenis obatnya harus tepat, pada pasien yang tepat. Yang sakit A yang dikasih obat B, malah sakit," sindir SBY entah ditujukan untuk siapa.

Tidak jelas, apakah kegalauan presiden terkait dengan heboh buku 'Membongkar Gurita Cikeas' yang ditulis George Junus Aditjondro atau soal skandal Bank Century.

Buku Goerge yang membongkar fakta di balik skandal Bank Century membuat Istana gerah. Presiden SBY menganggapnya sebagai fitnah. Lingkungan dekat Istana juga menilai buku itu bias. Namun Presiden belum berencana menuntut George.


ismoko.widjaya@vivanews.com
• VIVAnews

Selasa, 22 Desember 2009

Jaksa Hadirkan Psikolog Untuk Antasari Azhar

sumber : www.vivanews.com
Kehadiran psikolog untuk membuktikan perbuatan yang telah dilakukan Antasari.
Selasa, 22 Desember 2009, 08:54 WIB
Arry Anggadha, Eko Huda S
Antasari Azhar (VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis)
VIVAnews - Pengadilan Negeri Jakarta Selatan hari ini kembali melanjutkan sidang perkara pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen. Rencananya, jaksa akan menghadirkan saksi ahli seorang psikolog dalam sidang dengan terdakwa Antasari Azhar.

"Kami akan hadirkan psikolog untuk mencari psikologis terdakwa dalam melakukan pembunuhan itu," kata Jaksa Cirus Sinaga di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa 22 Desember 2009. Psikolog yang akan dihadirkan adalah Yulia Probowati.

Cirus menjelaskan, kehadiran psikolog untuk membuktikan perbuatan yang telah dilakukan Antasari. "Karena tindakan menyusun rencana, melaksanakan perbuatan, serta bagaimana menghindar dari tanggung jawab itu sudah disusun rapi oleh para pelaku," jelasnya.

Nasrudin ditembak pada 14 Maret 2009. Dia meninggal 22 jam kemudian akibat dua peluru bersarang di kepalanya. Terbunuhnya direktur PT Putra Rajawali Banjaran ini menyeret sembilan terdakwa. Lima di antaranya berperan sebagai eksekutor.

Saat ini kelimanya sudah dituntut penjara seumur hidup oleh Pengadilan Negeri Tangerang. Kasus pembunuhan ini juga menyeret empat nama lainnya yakni mantan Ketua KPK Antasari Azhar, mantan Kapolres Jakarta Selatan Kombes Williardi Wizar, Bos Koran Merdeka Sigit Haryo Wibisono, dan Jerry Hermawan Lo.
• VIVAnews

Kamis, 17 Desember 2009

Nonaktif Boediono-Mulyani Dibahas Lewat Lobi

Skandal Bank Century
Nonaktif Boediono-Mulyani Dibahas Lewat Lobi
Ketua Pansus Idrus Marham memutuskan menghentikan rapat selama 10 menit.
Kamis, 17 Desember 2009, 22:12 WIB
Hadi Suprapto, Fadila Fikriani Armadita
Pemilihan Ketua Pansus Angket Century (Antara/Ismar Patrizki)
VIVAnews - Perdebatan alot mewarnai rapat internal panitia khusus. Anggota Pansus Angket Century DPR memperdebatkan perlu tidaknya menonaktifkan mantan pejabat Komite Stabilitas Sistem Keuangan.

Ketua Pansus Idrus Marham memutuskan menghentikan rapat selama 10 menit. "Rapat saya skors untuk lobi bersama perwakilan fraksi," katanya menutup rapat di Senayan, Jakarta, Kamis malam, 17 Desember 2009.

Lalu, Idrus meninggalkan ruangan untuk lobi. Fraksi PKS, Golkar, Gerindra, PKB, dan PAN bersikukuh tiga pejabat utama KKSK dinonaktifkan dari jabatannya selama Pansus bekerja. Tiga anggota yang dimaksud, Sri Mulyani (ketua KSSK), Raden Pardede (sekretaris KSSK), dan Boediono (anggota KSSK).

Penonaktifan tersebut agar meudahkan kerja pansus saat melakukan pemanggilan pejabat tersebut. "Apabila Bu Sri dipanggil setiap hari, bagaimana kerjaan dia sebagai menteri," kata anggota Pansus dari Fraksi Golkar, Agun Ginanjar.

Fraksi Partai Demokrat tidak menyepakai hal ini. Anas Urbaningrum mengatakan, ada baiknya pansus berkonsesntrasi pada kemungkinan hambatan Pansus. "Sejauh ini kami belum temukan hambatan nyata," katanya.

Anas menyarankan Pansus mengirimkan surat kepada para calon saksi tersebut agar mereka kooperatif. "Baru setelah ada hambatan nyata, kita tentukan selanjutnya," ujar Anas.

hadi.suprapto@vivanews.com

• VIVAnews

Rabu, 16 Desember 2009

Permadi: SBY-Ical Deal untuk Korbankan Boediono-Sri Mulyani

Rabu, 16/12/2009 18:30 WIB
Hery Winarno - detikNews


Jakarta - Politisi Partai Gerindra Permadi mengatakan jika sudah ada deal antara Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Aburizal Bakrie (Ical). Deal tersebut untuk mengorbankan Boediono atau Sri Mulyani.

"Sudah ada deal untuk mengorbankan Boediono atau Sri Mulyani," ujar Permadi saat menjadi panelis diskusi bertema "Hak Angket, SBY Jatuh?" Di Hotel Intiland, Jl Jenderal Soedirman, Jakarta, Rabu (16/12/2009).

Menurut pria yang juga paranormal ini, perseteruan antara Ical dan Sri Mulyani sudah berlangsung sejak periode lalu dimana keduanya menjadi menteri. "Sri Mulyani tidak mau menggelontorkan uang APBN untuk menutupi kasus Lapindo," tambah pria yang gemar mengenakan baju hitam ini.

Idrus Marham yang saat ini didaulat menjadi ketua panitia Hak angket merupakan bagian dari skenario tersebut. Idrus adalah politisi Partai Golkar.

"Masuknya Idrus itu juga merupakan settingan," pungkasnya.

Hendarman akan Hadiri Rapat Kasus Bank Century

 sumber : www.antaranews.com
Jakarta (ANTARA News) - Jaksa Agung, Hendarman Supandji, menyatakan akan menghadiri rapat koordinasi penanganan kasus Bank Century dengan KPK dan Polri pada Kamis (17/12) mendatang.

"Saya kemarin ditelepon Pak Tumpak (Ketua KPK) untuk rapat besok jam 17.00 WIB, saya akan bawa Jampidsus (Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus)," katanya, di Jakarta, Rabu.

Pimpinan tiga lembaga penegak hukum, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Polri, dan Kejaksaan Agung, akan bertemu untuk melakukan koordinasi penanganan kasus Bank Century pada Kamis (17/12).

Hendarman menyatakan pertemuan dengan KPK tersebut untuk membahas temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait pengucuran dana (bailout) Bank Century.

"Kamis (17/12) besok, membahas bagaimana terjadi dana talangan dan penyaluran seperti yang dilansir BPK," katanya.

Sedangkan, kata dia, Kejagung sendiri saat ini menangani kasus yang sebelum terjadinya pengucuran dana Bank Century.

"Kasus Century (yang ditangani Kejagung) terkait pelarian aset ke luar negeri oleh dua tersangka," katanya.

Seperti diketahui, Kejagung sudah menetapkan dua tersangka kasus dugaan pelarian aset Bank Century yang sampai sekarang masih buron, yakni, Rafat Ali Rizfi dan Hesyam Al Waraq.

Kejaksaan Agung (Kejagung), Departemen Luar Negeri (Deplu), Departemen Keuangan (Depkeu) dan Mabes Polri, Rabu berangkat ke-12 negara untuk mengecek keberadaan aset Bank Century senilai Rp14 triliun.

Ke-12 negara itu, antara lain, Guernsey (Inggris), Hongkong dan Swiss.

"Rabu (9/12), kita berangkat ke luar negeri," kata Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Marwan Effendy, di Jakarta, Rabu.

Jampidsus menyatakan seperti di Hongkong, pihaknya akan mengecek apakah uangnya itu sudah mendapatkan produk Sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau hanya dari Bank Century.

"Kita akan melihat SBI-nya yang mana," katanya.

Sabtu, 12 Desember 2009

Boediono Siap Tanggung Jawab Sampai Akhirat

sumber : www.vivanews.com
Rekaman Sri Mulyani-Robert Tantular
"Saya pribadi siap mempertanggungjawabkan didunia dan akhira,"
Sabtu, 12 Desember 2009, 19:39 WIB
Eko Priliawito, Agus Dwi Darmawan
  (Andika Wahyu)
VIVAnews - Keputusan menyelamatkan Bank Century saat kondisi krisis oleh Mantan Gubernur Bank Indonesia Boediono dianggap sebagai prestasi besar.
Boediono pun merasa sangat bahagia karena dengan diselamatkannya Bank Century, Indonesia bisa melewati masa krisis dengan dampak seminimal mungkin.

"Saya merasa sangat bahagia Indonesia bisa melewati masa krisis," kata Boediono saat jumpa pers di Kantor Wakil Presiden, Sabtu 12 Desember 2009. "Bahkan dengan keputusan itu, Indonesia bisa melewati krisis lebih baik dari negara lain disekitar kita," katanya.

Boediono mengatakan bahwa kemudian proses penyelamatan saat krisis itu dipertanyakan, menjadi sesuatu hal yang memang harus dijelaskan.

"Apapun nanti sebagai proses, hasil dari angket atau proses hukum saya terbuka untuk memberikan apapun yang diberikan. Saya sendiri gembira telah memberikan sesuatu untuk bangsa saya," katanya.

Dalam proses penyelamatan Boediono berprinsip bahwa tidak ada sama sekali yang intervensi atau kepentingan kelompok. Menurutnya berdasarkan data, kondisi saat itu situasinya memang sedang gawat.

"Saya kira Menkeu dan saya pegang prinsip itu. Saya pribadi dengan hati nurani jernih, saya sampaikan bahwa apa yang saya ambil, keputusan, saya anggap benar. Tujuannya untuk mengatasi keadaan yang gawat saat itu. Saya pribadi siap mempertanggungjawabkan didunia dan akhirat. Saya lihat, hasilnya sangat baik," katanya.

Boediono sebagai Wakil Presiden menghimbau agar dalam proses berdemokrasi dan kegiatan berpolitik keputusan yang diambil semuanya demi kepentingan rakyat. Jika semuanya disampaikan secara detail dan jelas, hasilnya akan baik untuk negara.

"Insa Allah masalah ini bisa secepatnya dilewati sehingga kita bisa bekerja yang lebih bermanfaat untuk bangsa kita," ujarnya.
• VIVAnews

Sri Mulyani Harus Beberkan Kader Golkar Korup

sumber : www.antaranews.com
Sabtu, 12 Desember 2009 16:58 WIB
Jakarta (ANTARA News) - Kader-kader Partai Golkar yang tergabung dalam "Kaukus Golkar Bersih" meminta Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani untuk berani membeberkan siapa saja yang diketahuinya melakukan tindak pidana korupsi.

"Kalau Sri Mulyani punya data ada kader Partai Golkar yang korupsi, silakan berikan kepada "Kaukus Golkar Bersih" (KGB). Kami yang akan bersihkan," tandas salah seorang pendiri KGB, Zainal Bintang kepada ANTARA, di Jakarta, Sabtu.

Ia mengatakan itu setelah KGB memutuskan untuk menemui Sri Mulyani guna meminta penjelasan atas pernyataannya mengenai pribadi Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aburizal Bakrie.

KGB yang didirikan pada Jumat malam tadi, diprakarsai antara lain oleh Ferry Mursyidan Baldan, Zainal Bintang, Aryadi Achmad, Kamrusamad dan Syamsul Zakaria.

Penggagas KGB lainnya, Ferry Mursyidan Baldan, mengatakan, upaya KGB ini adalah aksi tulus untuk membersihkan partai dari oknum-oknum yang tidak punya iktikad baik membesarkan organisasi politik tersebut.

"Karenanya, kami perlu bicara dengan Sri Mulyani. Dan kami harap, dia tidak berprasangka buruk kepada Partai Golkar," katanya.

Ferry juga berharap Partai Golkar benar-benar fokus memperjuangkan aspirasi dan amanat penderitaan rakyat, bukan kepentingan elitenya semata.(*)
COPYRIGHT © 2009

Ketua DPR: Pernyataan Bambang Soesatyo Pendapat Pribadi

Bogor (ANTARA News) - Ketua DPR Marzuki Alie mengatakan pernyataan anggota panitia angket kasus Bank Century Bambang Soesatyo soal Menteri Keuangan Sri Mulyani adalah pernyataan pribadi di luar agenda yang akan dibahas angket.

"Kalau pendapat pribadi tidak perlu dikomentari," kata Marzuki usai membuka acara press gathering di Wisma DPR, Bogor, Jawa Barat, Sabtu sore.

Menurut Marzuki, apa yang disampaikan Bambang bukan yang akan dibicarakan panitia angket, merujuk sikap anggota panitia angket Bambang Soesatyo yang terkesan memojokkan Sri Mulyani.

"Panitia angket baru akan melakukan rapat pleno untuk menentukan agenda kerja Senin besok (14/12)," katanya.

Pada rapat pleno tersebut, katanya, panitia angket akan menetapkan apa saja yang akan dikerjakan dan siapa saja yang akan diundang, bukan agenda atau pernyataan pribadi.

Marzuki meminta seluruh anggota panitia angket untuk fokus pada agenda yang akan ditetapkan, tidak berbicara yang lain-lain.

Ia mengkritik, saat ini banyak pendapat-pendapat pribadi yang disampaikan atas nama panitia angket.

"Kalau anggota panitia angket banyak mengomentari hal-hal di luar konteks nanti kerjanya tidak fokus, sehingga hasil akhirnya tidak sesuai tujuan," kata mantan Sekjen Partai Demokrat ini.

Saat ini terjadi polemik terbuka antara Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie di mana Sri Mulyani menyebut Aburizal tidak senang pada dirinya dan pengurus Partai Golkar tidak ada yang bersikap baik pada dirinya.

Pernyataan tersebut yang ditangapi Bambang Soesatyo dengan menyebut pernyataan Sri Mulyani tidak berdasar, bahkan Bambang mengatakan memiliki rekaman percakapan Sri Mulyani dan komisaris Bank Century Robert Tantular soal bantuan dana talangan ke Bank Century. (*)
COPYRIGHT © 2009

Hatta Radjasa Deklarasikan Calon Ketum PAN

Bursa Calon Ketua Umum PAN
Hatta Rajasa Dideklarasikan Hari Ini
Hari ini Hatta Rajasa dideklarasikan jadi calon Ketua Umum PAN di Batam.
Sabtu, 12 Desember 2009, 06:31 WIB
Arfi Bambani Amri
Gubernur Sumsel Alex Noerdin bersama Hatta Rajasa (Antara/ Fanny Octavianus)
VIVAnews - Hari ini, Sabtu 12 Desember 2009, sejumlah kader Partai Amanat Nasional akan mendeklarasikan Hatta Rajasa sebagai calon Ketua Umum partai matahari biru itu. Pendukung Hatta di Sumatera berkumpul di Pulau Batam untuk menyolidkan dukungan.

Kemudian, Minggu 13 Desember 2009, giliran pendukung Hatta di kawasan timur Indonesia dan Kalimantan mendeklarasikan dukungan di sebuah hotel di Kuta, Bali. "Saya akan ikut yang di Bali," ujar Viva Yoga Mauladi, salah satu tim sukses Hatta Rajasa, dalam perbincangan dengan VIVAnews.

Sementara, deklarasi dukungan kepada Hatta Rajasa di pulau Jawa, menurut Wakil Sekretaris Jenderal PAN itu, belum dipastikan. "Adalah nanti," ujar Viva.

Untuk Deklarasi Hatta di Batam, beberapa pengurus Dewan Pimpinan Pusat PAN, semua pengurus Dewan Pimpinan Wilayah dan Dewan Pimpinan Daerah se-Sumatera diundang hadir. Acara yang akan dihadiri Hatta ini sekaligus meminta masukan untuk kemajuan PAN di lima tahun yang akan datang.
• VIVAnews

komunitas bloger indonesia

Blog ini ada di Komunitas Blogger Indonesia -AntarBlog-
ss_blog_claim=938fb26589dfdb0bdf4a68ae5e32d4e0
ss_blog_claim=938fb26589dfdb0bdf4a68ae5e32d4e0
ss_blog_claim=938fb26589dfdb0bdf4a68ae5e32d4e0
ss_blog_claim=938fb26589dfdb0bdf4a68ae5e32d4e0