sumber : vivanews.com
VIVAnews - Salah satu pengacara mantan Kabareskrim Komjen Pol Susno Duadji, M Assegaf mengaku belum tahu apa keperluan kliennya di bandara. Pengacara kini akan berkonsolidasi menyikapi penangkapan Susno.
Susno ditangkap sekitar 45 menit lalu, pukul 17.25 WIB di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Senin 12 April 2010. "Kita sekarang lagi mau cari informasi. Mau koordinasi dulu, setelah itu kita akan ke Mabes Polri," kata Assegaf kepada VIVAnews.
Assegaf sendiri mengaku mendapat informasi penangkapan Susno dari tim pengacara yang lain, Henry Yosodiningrat. "Pak Susno kirim pesan singkat ke Henry bahwa dia ditangkap di bandara. Kita nggak tahu keperluan dia di bandara, mau jemput, mau pergi atau apa belum jelas. Tidak bisa dihubungi," kata Assegaf.
Henry sendiri tadi pagi sempat mengungkapkan kliennya merasa terancam karena dibuntuti lima sepeda motor dan tiga mobil. Susno dibuntuti Senin dinihari.
Selama ini, kata Henry, ancaman yang membayangani Susno baru pada tingkatan pesan singkat alias SMS. Menurut Henry, ancaman kali ini sepertinya semakin serius.
Bahkan, Susno khawatir menjadi korban pembunuhan seperti Direktur Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen.
• VIVAnews
Susno ditangkap sekitar 45 menit lalu, pukul 17.25 WIB di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Senin 12 April 2010. "Kita sekarang lagi mau cari informasi. Mau koordinasi dulu, setelah itu kita akan ke Mabes Polri," kata Assegaf kepada VIVAnews.
Assegaf sendiri mengaku mendapat informasi penangkapan Susno dari tim pengacara yang lain, Henry Yosodiningrat. "Pak Susno kirim pesan singkat ke Henry bahwa dia ditangkap di bandara. Kita nggak tahu keperluan dia di bandara, mau jemput, mau pergi atau apa belum jelas. Tidak bisa dihubungi," kata Assegaf.
Henry sendiri tadi pagi sempat mengungkapkan kliennya merasa terancam karena dibuntuti lima sepeda motor dan tiga mobil. Susno dibuntuti Senin dinihari.
Selama ini, kata Henry, ancaman yang membayangani Susno baru pada tingkatan pesan singkat alias SMS. Menurut Henry, ancaman kali ini sepertinya semakin serius.
Bahkan, Susno khawatir menjadi korban pembunuhan seperti Direktur Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen.